Di dalam workshop menulis, dalam bab 2 telah diuraikan tiga komponen workshop penulisan: menulis, membagi tulisan, dan pelajaran sederhana. Siswa berpindah langkah sewaktu menulis selama proses menulis. Akan menyenangkan jika proses penulisan disamakan untuk persiapan menulis pada hari Senen, perencanaan hari Selasa, perbaikan hari Rabu, mengedit tiap hari Kamis, dan penerbitan pada hari jumat, tetapi hat itu tidak dilakukan. Para penulis mundur dan maju melalui langkah pengembangan, perbaikan kembali, dan memoles komposisi tulisan mereka, dan mengambil bagian dalam beberapa aktivitas, seperti perbaikan/meninjau ulang, selama proses penulisan ( Hayes & Flower, 1980). Membagi waktu secara khusus untuk mengatur siswa membagi proyek penerbitan tulisan mereka dengan teman sekelas. Berbagi adalah pengalaman sosial, dan ketika para siswa membagikan tulisannya dengan pendengar yang sesungguhnya, mereka merasakan kepuasan atas pekerjaan yang diselesaikan dengan baik.
Penyesuaian pemeruhan kebutuhan setiap siswa. Para guru dapat melibatkan aktivitas yang sesuai pada setiap langkah proses penulisan untuk membuat tulisan tentang pengalaman yang sukses untuk semua siswa. Para guru sering memendekkan proses penulisan menjadi tiga langkah-persiapan menulis, membuat draft, dan merivisi dengan sedikit keberhasilan dalam pengalaman menulis. Kemudian, siswa menjadi lebih lancar menulis dan berkembang kesadaran pendengarannya, menambahkan perbaikan dan melangkah pada pengeditan..
Para guru dapat mengembangkan daftar nama dengan aktivitas setiap langkah proses .isan bagi siswa dengan sedikit perhatian atau siapapun yang memiliki masalah kelengkapan dapat meninggalkan togas. Usulan lain untuk penyesuaian masing-masing langkah dapat dilihat halaman 229.
Peran guru harus tidak terbatas untuk mengulang penilaian. Lagi dan lagi laporkan penelitian meskipun guru adalah pendengar yang paling umum untuk para siswa yang ulis, mereka adalah jugs salah situ dari pendengar.buruk, sebab mereka membacanya dengan merah di tangan. Sebagai gantinya guru membaca tulisan siswa untuk informasi, untuk ,'kmatan, clan untuk semua tujuan lain dari membaca. Banyak tulisan siswa tidak memerlukan ,tafsiran; secara mudah bisa bersama guru sebagai " orang dewasa yang dipercaya" (Martin, cy, Newton, & Parker, 1976).
Proses Menulis
Untuk Menuhi kebutuhan setiap Siswa
Langkah 1: Pra-Menulis
Penggunaan gambar sebagai kegiatan awal latihan.
Minta siswa berbicara untuk menemukan ide awal untuk mereka tulis.
Gambarlah cluster untuk siswa, dengan menggunakan ide-ide dan kata-kata yang siswa sarankan.
Langkah 2: Penyusunan
Mintalah siswa menentukan naskah kasar mereka.
Menandai hasil dari tulisan siswa agar kemudian mereka dapat menuliskannya di baris lain.
Segala bentuk ejaan atau ketrampilan penulisan pada langkah ini tidaklah penting.
Langkah 3: Penyempurnaan
Berpartisipasi dalam penulisan kelompok dengan siswa.
Fokuskan pada pujian dan bukan pada saran-saran untuk revisi ketika siswa memulai penulisan kelompok.
Diharapkan siswa untuk membuat hanya satu atau dua kali revisi awalnya.
Langkah 4: Pengeditan
Mengajarkan kepada siswa bagaimana untuk memeriksa ulang tulisan mereka.
Mintalah siswa menandai kemungkinan kesalahan, lalu memperbaiki kesalahan bersama mereka.
Siswa mengidentifikasi kesalahan dari halaman pertama komposisi tulisan mereka, kemudian barulah mengoreksi secara keseluruhan tulisan mereka.
Langkah 5: Penerbitan
Menggunakan program pengolah kata untuk salinan terakhir.
Tulisan tangan siswa merupakan salinan akhir.
Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk berbagi tulisan mereka dengan kelompok teman sekelas.
Jangan membetulkan segala kesalahan yang tersisa pada salinan akhir
Anak-anak menggunakan pendekatan proses untuk menulis, ada lebih sedikit pembahan yang tereka tiro karena mereka akin mengembangkann langkah komposisi tulisan mereka setahap demi tahap dari persiapan menulis dan drafting ke perbaikan dan pengeditan. Meskipun begitu, pada beberapa waktu atau hal lain, kebanyakan para guru takut bahwa bacaan komposisi tulisan mereka akan pekerjaan milik siswa. Jackson, twat, dan Frager (1987) mengutip beberapa pertimbangan anak-anak mungkin menjiplak. Pertama, beberapa siswa bisa dipastikan menggabungkan nggalan tulisan menjadi bacaan yang diulang-ulang, beberapa bukan atau tahun kemudian, mereka !ak menyadari bahwa itu bukan pekerjaan mereka sendiri. Ke dua, beberapa siswa mungkin menjiplak komposisi tulisannya berhasil. Ketiga, beberapa siswa menjiplak secara kebetulan, lak menyadari konsekwensi dari tindakan mereka. Alasan terakhir beberapa siswa menjiplak adalah bahwa mereka belum diajarkan makna menulis dengan pendekatan proses, sehingga mereka lak mengetahui bagaimana cara manyatukan informasi untuk laporan dari sumber penerbitan. Jalan terbaik untuk menghindari siswa menyalin pekerjaan dari sumber lain dan menyamarkannya siswa untuk belajar menulis dan proses menulis di sekolah bukan di rumah. Siapapun siswa harus mengerjakan di sekolah dan mengetahui bagaimana cara memindahkan berbagai aktivitas oses penulisan untuk melengkapi proyek penulisan.
Siswa memanfaatkan Proses Penulisan. Untuk mengukur pertumbuhan siswa secara rtulis, tidak selalu diperlukan untuk menilai hasil akhir ( Tway, 1980). Para guru membuat !rtimbangan tentang kemajuan siswa dengan cara lain. Salah satu cara terbaik adalah mengamati keterlibatan siswa yang menulis dan mencatat dalam aktivitas persiapan menulis, apakah mereka memusatkan pada isi daripada penulisan mekanika dalam rancangan mereka, dan apakah mereka mengambil bagian dalam tulisan kelompok..
Kapan tulisan siswa perlu dinilai, para guru dapat menilai apakah para siswa sudah menyelesaikan semua komponen proyek penulisan, sebagaimana kualitas hasil akhir.
Dengan mengamati siswa yang sedang menulis, guru dapat mencatat bagaimana langkah mereka dalam proses menulis, dari menyimpulkan dan mengorganisir gagasan selama persiapan tulisan, untuk menuangkan dan membentuk gagasan selama pembuatan draft/rancangan, untuk mempertemukan kelompok penulis sebagai timbal balik, untuk membuat perubahan kata benda lama yang perbaikan, untuk mengoreksi cetakan dan mengoreksi kesalahan mekanik dalam pengeditan, dan akhimya, untuk menerbitkan dan langkah terakhir membagikan tulisan mereka. ( Ickenzie & Tompkins, 1984).
Para guru dapat mengamati para siswa yang sedang menulis dan berpartisipasi terkait dengan aktivitas proses penulisan., dan mereka dapat menempatkan tanda cek an menambahkan komentar sebagaimana diperlukan untuk masing-masing aktivitas yang diamati. Para siswa juga dapat menggunakan daftar mama untuk membantu menilai sendiri secara sadar akan kreativitasnya dalam proses penulisan.
Daftar nama proses penulisan juga dapat disesuaikan untuk berbagai jenis proyek penulisan. aka para siswa sedang menulis autobiografi, sebagai contoh, daftar nama dapat meliputi materi pada ingkah persiapan menulis tentang perkembangan garis yang ditinggalkan dan sekumpulan gagasan ntuk setiap topik dalam bab. Langkah pembagian dapat meliputi materi seperti penambahan daftar isi atau suatu ilustrasi untuk masing-rnasing bab dan membagi autobiografi secara lengkap.
Checklist Proses Menulis Siswa
Langkah-Langkah Menulis Nama Siswa
Pra-Menulis
Dapatkah siswa mengidentifikasi kepada siapa ia akan menulis?
Apakah hal ini mempengaruhi untuk membuat pilihan siswa saat ia menulis?
Dapatkah siswa mengidentifikasi maksud dari kegiatan menulis?
Apakah siswa menulis tentang topik yang berkembang dari pengalamannya sendiri?
Apakah siswa terlibat dalam aktivitas latihan sebelum menulis?
Penyusunan
Apakah siswa menulis naskah kasar?
Apakah siswa memberikan penekanan yang lebih pada isi daripada mekanisme dalam rancangan kasar?
Penyempurnaan
Apakah siswa berbagi tulisannya di kelas?
Apakah siswa ikut serta dalam diskusi mengenai tulisan teman sekelasnya?
Dalam menyusun revisi, apakah siswa membuat perubahan pada tulisannya dari komentar guru dan teman sekelas?
Di antara, rancangan pertama dan terakhir, apakah siswa mengubah secara keseluruhan tulisannya atau hanya mengubah sebagian saja?
Pengeditan
Apakah siswa memeriksa ulang hasil tulisannya?
Apakah siswa membantu memeriksa ulang hasil tulisan teman sekelasnya?
Apakah siwa sudah dapat mengidentifikasi keslahan mekanisme tulisannya?
Menerbitkan
Apakah siswa menerbitkan tulisannya pada seseorang yang tepat?
Apakah siswa berbagi tulisannya dengan khalayak yang tepat?