Dengan reputasinya sebagai pulau yang
merupakan surga dari hewan dan tumbuhan unik dan memiliki keanekaragaman
hayatinya yang sangat luar biasa, Madagaskar ternyata merupakan salah
satu dari tempat di bumi ini yang terakhir dihuni oleh manusia, dimana
penelitian menunjukkan bahwa Madagaskar baru dihuni sekitar 1.200 tahun
yang lalu. Yang bahkan menjadi lebih menarik lagi, ternyata dihuninya
Madagaskar ini kemungkinan besar tidak terjadi secara disengaja
melainkan karena sebuah kecelakaan. Ketika sekelompok pelaut asal
Indonesia berlayar dan kemudian kapal mereka karam.
Temuan penelitian genetik menunjukkan
bahwa secara mengejutkan, masyarakat yang tinggal di pulau di lepas
pantai timur Afrika ini ternyata berasal dari Indonesia dan bukannya
dari Afrika, negara kepulauan yang berjarak sekitar 5.600 kilometer
jauhnya. Bukti arkeologis juga menunjukkan bahwa pemukim asal Indonesia
ini secara cepat berkembang dan menyebar dengan sangat cepat untuk
mengambil alih pulau tersebut.
Namun para ilmuwan sendiri belum yakin
sepenuhnya bagaimana hal itu bisa terjadi, kapan orang-orang Indonesia
ini datang dan bagaimana cara mereka datang. Untuk mengetahuinya, para
peneliti yang dipimpin oleh Murray Cox dari Massey University, Selandia
Baru, menganalisa dan membandingkan gen dari mitokondria 300 warga
Madagaskar asli dan 3.000 orang Indonesia. Mitokondria dipilih karena
gen yang terdapat di dalam mitokondria diwariskan hanya dari pihak ibu.
Gen ini menunjukkan kesamaan yang jelas antara gen orang Indonesia dan
gen orang Madagaskar.
Untuk mengetahui berapa lama yang lalu
dan berapa banyak pemukim orang Indonesia di sana ketika populasi pulau
tersebut didirikan, tim peneliti melakukan berbagai simulasi komputer
yang dimulai dengan populasi pendiri yang berbeda pada waktu yang
berbeda sampai hasil cocok dengan data mereka. Para peneliti lalu
menemukan bahwa pulau tersebut dihuni oleh populasi kecil yang terdiri
dari sekitar 30 perempuan, yang tiba di Madagaskar sekitar 1.200 tahun
yang lalu. Sembilan puluh tiga persen (28 orang) dari wanita ini adalah
orang Indonesia, dan 7 persen lainnya (dua orang) adalah orang Afrika.
Lalu bagaimana dengan pria? Penelitian
pada kromosom seks Y (yang diwariskan dari ayah ke anak), menunjukkan
bahwa laki-laki dari populasi pertama pulau ini juga berasal dari
Indonesia, meskipun mereka tidak tahu berapa banyak jumlah mereka.
Sehingga kini kita tahu bahwa orang Madagaskar, baik pria dan wanita,
ternyata berasal dari Indonesia.
Jadi, bagaimana mereka bisa sampai di
sana? Para peneliti sendiri sebenarnya tidak terlalu yakin dengan pasti.
Namun, melihat fakta bahwa hanya ada 30 orang perempuan, dan
kemungkinan laki-laki dengan jumlah yang tidak lebih dari itu,
menunjukkan bahwa hal tersebut bukanlah hal yang disengaja. Sehingga
para peneliti menduga bahwa kapal dagang, yang dapat menampung hingga
500 orang, bisa saja karam dan membuat penumpangnya terdampar di tepi
pulau Afrika tersebut.
Dugaan di atas sangat mungkin terjadi
karena arus laut utama bisa mendorong korban kapal karam menuju pulau
itu. Hal yang mirip seperti ini pernah terjadi juga selama Perang Dunia
II, dimana reruntuhan dari pemboman di Jepang dapat terbawa arus lautan
sampai di pantai Madagaskar, bahkan, juga ada orang dalam sekoci yang
ikut hanyut dan berhasil menyeberang.