07 Januari 2013

Ternyata Nenek Moyang Penduduk Madagaskar Berasal dari Indonesia

Dengan reputasinya sebagai pulau yang merupakan surga dari hewan dan tumbuhan unik dan memiliki keanekaragaman hayatinya yang sangat luar biasa, Madagaskar ternyata merupakan salah satu dari tempat di bumi ini yang terakhir dihuni oleh manusia, dimana penelitian menunjukkan bahwa Madagaskar baru dihuni sekitar 1.200 tahun yang lalu. Yang bahkan menjadi lebih menarik lagi, ternyata dihuninya Madagaskar ini kemungkinan besar tidak terjadi secara disengaja melainkan karena sebuah kecelakaan. Ketika sekelompok pelaut asal Indonesia berlayar dan kemudian kapal mereka karam.

Temuan penelitian genetik menunjukkan bahwa secara mengejutkan, masyarakat yang tinggal di pulau di lepas pantai timur Afrika ini ternyata berasal dari Indonesia dan bukannya dari Afrika, negara kepulauan yang berjarak sekitar 5.600 kilometer jauhnya. Bukti arkeologis juga menunjukkan bahwa pemukim asal Indonesia ini secara cepat berkembang dan menyebar dengan sangat cepat untuk mengambil alih pulau tersebut.

Namun para ilmuwan sendiri belum yakin sepenuhnya bagaimana hal itu bisa terjadi, kapan orang-orang Indonesia ini datang dan bagaimana cara mereka datang. Untuk mengetahuinya, para peneliti yang dipimpin oleh Murray Cox dari Massey University, Selandia Baru, menganalisa dan membandingkan gen dari mitokondria 300 warga Madagaskar asli dan 3.000 orang Indonesia. Mitokondria dipilih karena gen yang terdapat di dalam mitokondria diwariskan hanya dari pihak ibu. Gen ini menunjukkan kesamaan yang jelas antara gen orang Indonesia dan gen orang Madagaskar.

Untuk mengetahui berapa lama yang lalu dan berapa banyak pemukim orang Indonesia di sana ketika populasi pulau tersebut didirikan, tim peneliti melakukan berbagai simulasi komputer yang dimulai dengan populasi pendiri yang berbeda pada waktu yang berbeda sampai hasil cocok dengan data mereka. Para peneliti lalu menemukan bahwa pulau tersebut dihuni oleh populasi kecil yang terdiri dari sekitar 30 perempuan, yang tiba di Madagaskar sekitar 1.200 tahun yang lalu. Sembilan puluh tiga persen (28 orang) dari wanita ini adalah orang Indonesia, dan 7 persen lainnya (dua orang) adalah orang Afrika.

Lalu bagaimana dengan pria? Penelitian pada kromosom seks Y (yang diwariskan dari ayah ke anak), menunjukkan bahwa laki-laki dari populasi pertama pulau ini juga berasal dari Indonesia, meskipun mereka tidak tahu berapa banyak jumlah mereka. Sehingga kini kita tahu bahwa orang Madagaskar, baik pria dan wanita, ternyata berasal dari Indonesia.

Jadi, bagaimana mereka bisa sampai di sana? Para peneliti sendiri sebenarnya tidak terlalu yakin dengan pasti. Namun, melihat fakta bahwa hanya ada 30 orang perempuan, dan kemungkinan laki-laki dengan jumlah yang tidak lebih dari itu, menunjukkan bahwa hal tersebut bukanlah hal yang disengaja. Sehingga para peneliti menduga bahwa kapal dagang, yang dapat menampung hingga 500 orang, bisa saja karam dan membuat penumpangnya terdampar di tepi pulau Afrika tersebut.

Dugaan di atas sangat mungkin terjadi karena arus laut utama bisa mendorong korban kapal karam menuju pulau itu. Hal yang mirip seperti ini pernah terjadi juga selama Perang Dunia II, dimana reruntuhan dari pemboman di Jepang dapat terbawa arus lautan sampai di pantai Madagaskar, bahkan, juga ada orang dalam sekoci yang ikut hanyut dan berhasil menyeberang.