PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu tiap orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar (AECT 1994), Menurut Dirjen Dikti (1983: 12), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu. Degeng (1990: 83) menyebutkan sumber belajar mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan oleh si-belajar agar terjadi perilaku belajar. Dalam proses belajar komponen sumber belajar itu mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan.
Menurut Sukorini (Warsito,2008:215), pusat sumber belajar merupakan tempat di mana berbagai jenis sumber belajar dikembangkan, dikelola dan dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan pembelajaran. Merril dan Drob berpendapat bahwa pusat sumber belajar merupakan suatu aktivitas yang terorganisasi yang berhubungan dengan kurikulum dan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan (Warsito, 2008:215). Dengan demikian, Pusat sumber belajar merupakan sarana untuk mengelola dan mengembangkan sumber belajar. Pusat sumber belajar sering disebut juga sebagai media center, yang diartikan sebagai lembaga yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan berbagai media pembelajaran. Pusat sumber belajar dirancang untuk memberikan kemudahan kepada peserta didik baik secara individu maupun kelompok atau guru untuk memanfaatkan sumber belajar yang tersedia. Dengan demikian, kebutuhan akan sumber belajar dalam proses pembelajaran bisa terpenuhi dengan adanya pusat sumber belajar.
Pembentukan Pusat sumber belajar juga didasari oleh pentingnya sebuah lingkungan dalam mendukung proses belajar siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu faktor pendukung siswa dalam belajar adalah kondisi lingkungan yang nyaman. Dengan adanya Pusat sumber belajar, siswa bisa diorientasikan untuk melakukan proses belajar di tempat tersebut. Dengan demikian, pusat sumber belajar yang sudah disetting sedemikian rupa agar memberikan kenyamanan pada penggunanya, dapat membantu siswa dalam proses belajar. Pengembangan sistem pembelajaran menuntut peningkatan efektifitas kegiatan belajar mengajar dengan memberikan penekanan pada aktivitas siswa dimana kegiatan belajar di kelas dan pusat sumber belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu. Ada beberapa contoh yang merupakan pusat sumber belajar, diantaranya yaitu perpustakaan, laboratorium, taman belajar dan yang lainnya.
2. Tujuan
Secara umum, tujuan dari pusat sumber belajar adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan proses belajar mengajar melalui pengembangan sistem pembelajaran. Hal ini dilaksanakan dengan menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan kelas tradisional dan untuk mendorong penggunaan cara-cara yang baru (non-tradisional), yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional yang direncanakan lainnya.
1. Selain itu, secara khusus pusat sumber belajar bertujuan untuk:
a. Menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan kelas tradisional.
b. Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban institusional lainnya.
c. Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan tindak lanjut untuk pengembangan sistem pembelajaran yang ada.
d. Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan sistem pembelajaran dan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran.
e. Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan.
f. Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai macam sumber belajar dengan lebih efektif dan efesien.
g. Menyediakan pelayanan produksi bahan ajar.
h. Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desai fasilitas sumber belajar.
i. Membantu mengembangkan standar penggunaan sumber-sumber belajar.
j. Menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan.
k. Membantu dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan media dan peralatannya.
Dari uraian tujuan khusus di atas, jelaslah bahwa pusat sumber belajar mempunyai peranan yang cukup menentukan di dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Dengan demikian pusat sumber belajar bukan semata-mata suatu tempat ataupun gudang penyimpanan berbagai macam peralatan dan bahan pengajaran tetapi sebagai pengembangan sistem pembelajaran terpadu yang merupakan sarana utama untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran.
DESKRIPSI OBJEK PSB
1. Sejarah PSB di STAH Jakarta
Keberadaan Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta ini mendapat tempat yang semakin penting, dimana pengembangan sumber daya manusia melalui bidang pendidikan menjadi prioritas. Diharapkan melalui penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Agama Hindu, kualitas mental dan spiritual umat Hindu khususnya dan Bangsa Indonesia umumnya akan semakin meningkat. Secara Historis, pemikiran tentang pentingnya Pendidikan Agama Hindu diawali dengan adanya himbauan dari Ida Pedanda Gede Sebali Tianyar Arimbawa kepada tokoh masyarakat di Jakarta. Himbauan tersebut disambut hangat oleh para cendekiawan yang tergabung dalm Forum Cendekiawan Hindu Indonesia (FCHI), diwujudkan dalam seminar yang diselenggarakan pada tanggal 31 Agustus 1995 bertempat di Plaza Kertawijaya Denpasar. Dalam Merespon amanat yang telah diseminarnya didirikanlah Yayasan Dharma Nusantara yang bergerak di bidang pendidikan, mendirikan Sekolah Tinggi Theologi Hindu (STTH). Dalam perkembangan selanjutnya nama perguruan tinggi diganti menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH).
Sebagai sebuah perguruan tinggi Hindu satu-satunya di ibukota STAH membenahi diri, berperan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Perkembangan regulasi pemerintah dimana setiap Program Studi disetipa lembaga pendidikan harus diakreditasi, menuntut perbaikan berbagai sistem dan pengelolaan serta kelengkapan sarana dan prasarana perguruan tinggi sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Perbaikan di berbagai bidang secara internal terus dilakukan. Dalam hal Pusat Sumber Belajar dimulai dari dilengkapinya berbagai koleksi buku sebagai sumber belajar yang dibutuhkan (menambah koleksi ke dalam Perpustakaan yang telah ada sebelumnya), kemudian membentuk laboratorium acara, Laboratorium Bahasa Inggris, Laboratorium Dharma Gita (Gegluntangan), Pengadaan Website Kampus dan Hotspot Kampus. Masing-masing unit layanan sumber belajar tersebut di atas belum menjadi satu dalam sebuah lembaga PSB tetapi dilaksanakan secara terpisah-pisah dengan pengurus dan staf yang berbeda-beda. Walaupun ada dalam satu atap. Pelayanan ini untuk melayani jurusan yang ada di Stah DN Jakarta yaitu Jurusan Keguruan dan Pendidikan Agama Hindu.
2. Fungsi-fungsi PSB yang ada
Fungsi-fungsi PSB yang telah ada dan dikembangkan di STAH Dharma Nusantara Jakarta walaupun belum terkonsentrasi oleh sebuah lembaga PSB, yaitu :
a. Fungsi Pengembangan Sistem Instruksional
Dalam membantu tenaga pengajar secara individual dalam membuat rancangan dan pemilihan yang akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar dilaksanakan oleh sebuah team kecil yang terdiri dari dosen-dosen pengembangan kurikulum dan dikoordinasi unsur pimpinan, melalui diskusi-diskusi internal, dan konsultasi serta memanfaatkan lokakarya dan workshop yang diadakan oleh institusi eksternal dengan cara mengirimkan utusan yang akan menyerap materi serta mensosialisasikan kembali pada tinggkat internal. Sampai saat ini pengembangan sistem instruksional ini terbatas pada pengembangan silabus, pembuatan SAP dan pemilihan media pembelajaran.
b. Fungsi Pelayanan Media
Sehubungan dengan pelaksanaan memprogram media dan pelayanan dukungan yang dibutuhkan oleh dosen dan mahasiswa dilaksanakan oleh unit-unit teknis seperti : Perpustakaan, Lab. Acara dan Lab. Bahasa dan Lab. Dharmagita (Gegluntangan).
Perpustakaan melayani kebutuhan sivitas akademika dalam hal membaca referensi ditempat dengan penyediaan carel-carel dan pelayanan peminjaman buku teks cetak, jurnal dan kumpulan skripsi mahasiswa.
Lab. Acara melayani mahasiswa dan dosen dalam rangka pembelajaran mata kuliah Acara Agama Hindu. Lab ini lebih sering digunakan manakala ada jadwal mata kuliah Acara Agama Hindu karena memang didisain khusus untuk pembelajaran. Dalam Lab ini dilengkapi sarana-prasarana dalam Upacara Agama yang berupa tiruan dari aslinya, serta berbagai ragam topeng tarian untuk kepentingan Upacara. Dalam pembelajaran Acara ini dosen juga membelajarkan bentuk dan makna filosofis serta Bagaimana cara membuatnya. Sedangkan bahan-bahan pembuatan dibawa sendiri oleh mahasiswa.
Lab Bahasa, melayani pembelajaran mandiri maupun kelompok kelas. Lab ini menggunakan komputer yang telah dilengkapi sofware yang telah dirancang untuk laboratorium bahasa inggris secara profesional yang dapat di kendalikan dari sebuah server ataupun digunakan secara mandiri.
Lab. Dharmagita (Gegluntangan) melayani pembelajaran secara kelompok. Dharmagita adalah pembelajaran melantunkan lagu-lagu rohani hindu yang diiringi gambelan yang dinamakan gegluntangan. Disini terlibat team yang disebut Skeha Gegluntangan yang terdiri dari team gambelan dan Penyanyi dan Juru Basa (Yang memaknai nyanyian/penterjemah).
c. Fungsi Produksi
Sehubungan dengan penyediaan materi-materi atau bahan-bahan instruksional yang dikemas dalam suatu kemasan program, sampai saat ini belum dilakukan, tetapi bahan-bahan instruksional diproduksi dan di tayangkan melalui website lembaga yang dikelola dan diupdate dengan url : http://www.stahdnj.ac.id
Disini bahan-bahan instruksional di tulis dalam artikel atau laporan lain yang ditayangkan untuk konsumsi mahasiswa, dosen dan masyarakat luas. Disamping informasi-informasi penting berkaitan dengan program-program lembaga serta untuk kepentingan sosialisasi lembaga kepada pihak ekternal. Saat ini sedang dikembangkan website e-learning dengan memanfaatkan sofware moodle. Dalam program ini dikembangkan bahan-bahan pembelajaran untuk seluruh mata kuliah dan dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa yang terregistrasi dan memiliki id dan password tersendiri. Disini juga disediakan forum untuk diskusi secara online melalui url : http://www.e-learning.stahdnj.ac.id
Disamping website dibuat juga Bulletin Board untuk mendistribusikan barbagai informasi dan bahan-bahan baik berbentuk artikel maupun pengumuman secara fisik dalam bentuk lembaran ditempel di papan tersebut.
Dalam mendukung pengembangan web ini kini ditunjang dengan keberadaan Hot spot Kampus. Fasilitas ini juga dapat di pergunakan oleh mahasiswa untuk menggali informasi dari internet untuk pembelajaran secara mandiri berbasis aneka sumber.
d. Fungsi Administrasi
Sebagai suatu unit layanan yang masih terpisah-pisah tentunya fungsi administrasi yang ada juga dipisah-pisah antar unit perpustakaan, Lab. Acara, Lab Bahasa Maupun Lab Dharmagita. Fungsi ini meliputi mengawasi media personel, mengembangkan koleksi media untuk program pembelajaran, mengembangakan fasilitas baru, mengembangakan sistem penyampaian, memelihara kelangsungan pelayanan, serta pemeliharaan bahan, alat dan fasilitas.
Perpustakaan menerapkan administrasi untuk klasifikasi koleksinya menggunakan Dewey Decimal Clasification. Aspek pelayanan menemukan kembali koleksi telah menggunakan sistem komputer disamping juga tersedia katalog manual. Untuk Administrasi pelayanan di lab Bahasa, lab Dharma Gita dan Lab Acara masih menggunakan pencatan manual dengan menggunakan buku register.
3. SARANA – PRASARANA PSB
Sarana dan prasarana meliputi Hardware dan Sofware yang dimiliki unit-unit yang melakukan fungsi PSB yang ada di lingkungan STAH yaitu :
A. Perpustakaan :
Hardware :
a. Ruangan
b. Rak Buku
c. Kursi
d. Carel-carel tempat baca
e. Komputer Sistem Adm
f. Komputer Tersambung Ke HotSpot (Internet)
g. Meja Administrasi
h. Papan Informasi Katalog
i. Papan Informasi Sitem Klasifikasi
j. Rak Katalog Manual
k. Kartu Katalog
Sofware :
a. Jaringan Internet (Hotspot Kampus)
b. Sistem Infomasi Perpustakaan
c. Sistem Database pengunjung
B. Lab Bahasa
Hardware
a. Komputer Server
b. Komputer Client
c. Microphone
d. Speaker
e. Headset
Sofware :
a. Sistem Komputer Laboratorium Bahasa
b. Jaringan Intranet
C. Lab Acara
a. Berbagai Bentuk Perlengkapan Upacara
b. Topeng Tarian Upacara
C. Lab Dharma gita (Gegluntangan)
a. Seperangkat Gambelan (Gegluntangan)
KONSEP PSB
1. Fungsi PSB
Pusat sumber belajar mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi Pengembangan Sistem Intruksional
Fungsi ini menolong jurusan atau departemen dan staf tenaga pengajar secara individual di dalam membuat rancangan (desain) dan pemilihan options (pilihan) untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar, yang meliputi:
• Perencanaan kurikulum.
• Identifikasi pilihan program pembelajaran
• Seleksi peralatan dan bahan.
• Perkiraan biaya
• Pelatihan bagi tenaga pengajar.
• Perencanaan program
• Prosedur evaluasi
• Revisi program.
b. Fungsi Pelayanan Media
Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar, yang meliputi:
• Sistem penggunaan media untuk kelompok besar.
• Sistem penggnaan media untuk kelompok kecil
• Fasilitas danprogram belajar sendiri (individual)
• Pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran.
• Pelayanan pemeliharaan dan peminjaman/sirkulasi
• Pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan.
c. Fungsi Produksi Media
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi dan bahan pelajaran yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial, yang meliputi:
• Penyimpanan karya seni asli untuk tujuan pembelajaran.
• Produksi transparansi untuk OHP
• Produksi fotografi (slide, filmstrip, foto, dan lain-lain) untuk presentasi
• Pelayanan reproduksi fotografi
• Pemrograman, pengeditan dan reproduksi rekaman.
• Pemrograman, pemeliharaan, dan pengembangan sistem radio dan televisi di kampus.
d. Fungsi Administrasi
Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai dengan cara-cara yang sesuai. Hal ini meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:
• Supervisi personalia untuk media.
• Pengembangan koleksi media untuk program pembelajaran.
• Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru.
• Pengembagan sistem peminjaman/sirkulasi.
• Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan pembelajaran.
• Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan, dan fasilitas.
Kelima fungsi pusat sumber belajar dengan kegiatan-kegiatan di atas merupakan fungsi dan kegiatan yang ideal. Seberapa jauh kegiatan yang ideal tersebut dapat dilakasanakan oleh pusat sumber belajar, akan sangat bergantung pada tujuan program pembelajaran, fasilitas, peralatan yang dimiliki, staf dan personalia yang ada dalam pusat sumber belajar yang bersangkutan.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PSB beragam sesuai kebutuhan dan kemampuan lembaga dimana PSB tersebut dibangun.
EVALUASI PSB
Seiring dengan perannya yang penting dalam proses pembelajaran, maka perlu adanya upaya pengembangan pusat sumber belajar. Prinsip pengembangan pusat sumber belajar didasarkan pada tercapainya tujuan pembelajaran dan adanya kemudahan bagi peserta didik dalam proses belajar. Dalam mendesain dan mengembangkan suatu pusat sumber belajar, diperlukan suatu proses yang sistematis (teratur) dan sistemis (menyeluruh).
Pengamatan detail terhadap Fungsi-fungsi sumber belajar yang telah dilakukan di STAH Dharma Jakarta terdapat berapa hal yang perlu dicermati dan dapat dijelaskan.
Beberapa fungsi psb yang belum dapat dilaksanakan sebagaimana idealnya sesuai konsep psb yaitu fungsi produksi dan fungsi pengembangan instruksional. Fungsi pengembangan instruksional dilaksanakan sesuai dengan kemampuan lembaga dengan memanfaatkan team kecil yang pernah mengikuti pelatihan disain instruksional ditambah dengan dosen pembina mata kuliah program pengembangan kurikulum.
Dari sisi sarana prasarana untuk ruangan perpustakaan kurang memadai sehingga banyak koleksi judul buku yang tersimpan digudang. Terlihat penataan buku koleksi kurang teratur serta ruang baca yang sempit.
Untuk lab acara masih disatukan dengan ruang perpustakaan dan untuk Lab gegluntangan masih belum ada yang khusus sehingga harus digeser setiap mau digunakan. Seperangkat gambelan itu harus digelar ditempat yang lebih luas jika ingin digunakan. Persiapan ini menyita waktu.
Semua unit-unit yang menjalankan fungsi-fungsi PSB masih dalam managemen yang terpisah-pisah, belum menjadi satu kesatuan lembaga yang disebut PSB
Fungsi pelayanan yang dilaksanakan terbatas pada pelayanan sumber belajar berupa bahan cetak.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Dari hasil observasi secara detail dapat disimpulkan bahwa, fungsi-fungsi PSB yang baru dapat dijalankan adalah fungsi pelayanan dan fungsi administrasi, sedangkan fungsi pengembangan instruksional dilaksanakan sesuai kemampuan dan belum maksimal.
Managemen PSB masih terpisah-pisah antara unit-unit pelayanan seperti perpustakaan, lab acara, lab bahasa dan lab dharma gita.
Sarana-prasarana terutama luas ruangan masih belum memadai dan satu unit bahkan belum memiliki ruangan khusus dan harus dilaksanakan di tempat lainnya dan butuh pengaturan atau instal ulang kembali pada tempat yang lebih luas.
Rekomendasi
Pengelolaan sumber belajar ini dapat diteruskan dengan penyempurnaan. Beberapa hal yang kami rekomendasikan antara lain :
1. Penambahan ruangan yang lebih luas
2. Penyediaan ruangan bagi unit pelayana yang belum memiliki ruangan khusus
3. Mengintegrasikan semua unit pelayanan teknis yang ada seperti perpustakaan, lab acara, lab bahasa dan lab gegluntangan yang ada menjadi satu lembaga PSB yang diketuai oleh satu orang dan bertanggung jawab kepada pimpinan lembaga.
4. Fungsi-pengembangan instruksional hendaknya dilaksanakan oleh PSB dan diusahakan pelaksanaanya disesuaikan dengan kaidah-kaidah.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama perkembangan teknologi informasi, maka pengembangan pusat sumber belajar juga harus berorientasi pada pemanfaatan teknologi informasi. Strategi pengembangan pusat sumber belajar terdiri dari empat tahap, yaitu:
a. Tahap analisis kebutuhan.
Tahap ini merupakan tahap awal dalam proses pengembangan pusat sumber belajar. Pada tahap ini, dilakukan analisis mengenai adanya perbedaan antara keadaan yang diharapkan dengan keadaan yang terjadi. Hasil dari analisis ini adalah ditemukannya masalah, yang kemudian masalah tersebut akan dicari pemecahannya. Hasil ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata mengenai pengelolaan dan pemberdayaan sumber-sumber belajar yang telah ada terhadap pencapaian tujuan dan kompetensi pembelajaran.
b. Tahap pengembangan sarana dan program.
Tahap pengembangan sarana pusat sumber belajar harus berorientasi pada lima fungsi dari pusat sumber belajar, sebagaimana yang telah dijelaskan di awal. Hal ini dilakukan agar pengembangan pusat sumber belajar tidak keluar dari fungsi yang sebenarnya.. Pengadaan sarana-sarana yang ada harus sudah menggunakan sistem jaringan yang terintegrasi dengan sumber-sumber belajar yang dibutuhkan. Selain itu, pengadaan sarana pendukung yang ada dalam pusat sumber belajar merupakan hal yang tidak boleh dilupakan.
Selain pengembangan sarana, juga dilakukan pengembangan program pusat sumber belajar yang tentu saja berorientasi pada tujuan pusat sumber belajar. Dalam pengembangan program, dibutuhkan adanya SDM yang berkualitas dan professional. Hal ini dimaksudkan agar pengembangan program bisa memenuhi kebutuhan yang diharapkan.
c. Tahap implementasi.
Tahap implementasi pusat sumber belajar merupakan tahap aplikasi atau pendayagunaan pusat sumber belajar. Dalam pelaksanaannya, pusat sumber belajar yang akan digunakan hendaklah disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan atau lembaga yang akan mengembangkannya. Hal ini dimaksudkan agar keberadaan pusat sumber belajar tidak menjadi permasalahan bagi lembaga yang bersangkutan. Sebagai contoh, sebuah lembaga pendidikan yang memiliki tempat terbatas, maka dapat mendirikan dan mengembangkan pusat sumber belajar secara bertahap, sesuai dengan tempat yang tersedia. Untuk kemudian, setelah kemampuan lembaga tersebut bertambah, maka pengembangan pusat sumber belajar dapat terus dilakukan.
d. Tahap pengelolaan.
Pengelolaan pusat sumber belajar adalah kegiatan yang berkaitan dengan pengadaan, pengembangan/produksi, dan pemanfaatan sumber belajar serta upaya untuk terus memperbaiki dan meningkatkan sarana dan program-programnya. Hal ini tentu saja membutuhkan pengelola yang profesional dan berkualitas. Untuk memudahkan proses pengelolaan, maka perlu adanya suatu pengorganisasian tenaga kerja yang sudah memiliki sistem kerja masing-masing. Struktur organisasi pusat sumber belajar disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan. (Diterjemahkan oleh PAU di Universitas Terbuka). Penerbit Manajemen PT. Grafindo Persada. Jakarta.
Adaptasi dari : Depdiknas. 2004. Pedoman Merancang Sumber Belajar. Jakarta.
Seels,B. and Richey,C.1994. Teknologi Pembelajaran. (Diterjemahkan oleh Yusufhadi Miarso, dkk. Universitas Negeri Jakarta.