Sebelum menentukan fotografer mana yang akan mendokumentasikan pernikahan Anda, bacalah beberapa tips berikut ini:
(1) Perkirakanlah secara baik, berapa jumlah tamu undangan yang akan hadir dalam pernikahan Anda, berapa pasang undangan diantara mereka yang akan Anda wajibkan berfoto bersama Anda, berapa keluarga yang akan terlibat sebagai penerima tamu, pagar bagus dan pagar ayu.
Jumlah ini perlu diestimasi agar Anda mengetahui berapa banyak yang harus di foto. Waktunya berapa lama untuk prosesi foto dan kapan mereka harus di foto? Foto keluarga inti, penerima tamu, pagar bagus & pager ayu, mungkin bisa dilakukan sebelum atau sesudah tamu masuk, asalkan waktu yang diberikan penyewa gedung memungkinkan.
Ingat, jangan sampai keluarga dekat atau tamu istimewa Anda tak ada fotonya, jangan sampai Anda jadi bahan pembicaraan mereka esok hari. Mereka sudah pakai baju bagus-bagus, bahkan mungkin beli pakaian khusus buat menghadiri pernikahan Anda lho… :)
(2) Perkirakanlah berapa lama waktu yang dibutuhkan selama berlangsungnya acara pernikahan, jika ada upacara adat, akad nikah, doa, pemberkatan, seserahan, hingga resepsi atau pesta syukuran. Cukup sehari, dua hari atau berapa hari? Oh iya, perhitungkan juga berapa waktu make-up perias me-make-up-i Anda, keluarga inti dan pagar bagus-ayunya? Jika gedung jauh dari rumah, berapa waktu perjalanannya? Berapa jam perharinya untuk seluruh acara tersebut. Moment, prosesi atau siapa saja dan dari sudut mana saja yang harus terfoto atau terdokumentasikan oleh fotografer?
(3) Pikirkan soal detil-detil perlengkapan apa saja yang harus terfoto. Apakah semua detil mulai dari cincin, undangan, dekorasi kursi, kamar pengantin, painting mahendi, aksesoris pakaian pengantin & keluarga, bunga-bunga khas pernikahan Anda, makanan-minuman, dekorasi pelaminan, lampu-lampu gedung, kotak angpao atau amplop sumbangan, daftar hadir tamu, lilin-lilin, kue pernikahan, atau apa saja. Ini penting Anda ketahui supaya Anda bisa request khusus kepada fotografer Anda.
(4) Setelah Anda mengetahui secara keseluruhan kebutuhan apa saja atau siapa saja yang harus di foto, perkirakanlah, berapa jumlah frame foto jadinya esok setelah acara selesai. Setelah itu, mau Anda kemas seperti apa foto-foto tersebut. Mau cetak satu persatu layaknya foto ‘rol-rolan’ atau harus jadi album yang seperti apa? Jika jadi album, berapa album baiknya supaya semua foto tercover secara keseluruhan dan tampil secara maksimal & proporsional? Tidak maukan gara-gara cuman mau irit dana, foto-foto Anda jadi terlihat kecil-kecil sekecil semut? Hehehe… :)
(5) Jika semua estimasi tersebut sudah Anda dapatkan, barulah Anda perkirakan, berapa orang fotografer yang mencukupi semua itu, siapa atau tim fotografer dari mana yang bisa dan tepat memotretnya. Lihatlah hasil jepretan atau portfolio mereka, baik yang cetak maupun di web mereka. Jika sudah ketemu yang kira-kira tepat, mintalah paket harga pernikahan mereka.
Jika paket mereka sudah dapat menggambarkan keseluruhan kebutuhan foto pernikahan Anda, pilihkan secara bijaksana. Namun, jika mungkin, sodorkanlah ‘semacam proposal kecil’ tentang perkiraan Anda tadi kepada mereka supaya mereka bisa mengestimasi berapa harga paket yang tepat untuk pernikahan Anda.
Diskusikan atau komunikasikanlah dengan seksama. Jangan terkecoh dengan harga paket foto wedding yang murah saja. Pikirkan dengan seksama siapkah dengan paket murah itu mereka mencukupi seluruh kebutuhan Anda? Jangan-jangan murah ketika penawaran, tapi setelah acara selesai nanti nambah-nambah lagi karena dengan paket itu semua foto tidak bisa masuk album?
Oh iya, tanyakan dengan seksama dan pastikan, apakah Anda akan diberikan seluruh file atau berapa file foto berbentuk copy CD/DVD. Ini penting sekali karena, jangan sampai hanya karena paket murah tapi Anda malah enggak punya soft file foto-nya. Jangan mau, kalau Anda mau cetak sendiri harus nambah duit lagi esok hari. Anda mau tergantung terus dengan fotografer tersebut? Kalau file foto Anda hilang di tangan mereka? Atau album Anda rusak suatu hari?
Nah, jika Anda sudah mengetahui seberapa berat atau banyak foto yang fotografer harus potret, janganlah perhitungan, realistislah. Mereka bekerja juga perlu dihargaikan? Fotografer bekerja juga menggunakan alat yang harganya tidak murah bukan? Apalagi Anda menikah hanya ingin sekali seumur hidup kan? Mari dipikirkan baik-baik ya… :)
Semoga bermanfaat!
(1) Perkirakanlah secara baik, berapa jumlah tamu undangan yang akan hadir dalam pernikahan Anda, berapa pasang undangan diantara mereka yang akan Anda wajibkan berfoto bersama Anda, berapa keluarga yang akan terlibat sebagai penerima tamu, pagar bagus dan pagar ayu.
Jumlah ini perlu diestimasi agar Anda mengetahui berapa banyak yang harus di foto. Waktunya berapa lama untuk prosesi foto dan kapan mereka harus di foto? Foto keluarga inti, penerima tamu, pagar bagus & pager ayu, mungkin bisa dilakukan sebelum atau sesudah tamu masuk, asalkan waktu yang diberikan penyewa gedung memungkinkan.
Ingat, jangan sampai keluarga dekat atau tamu istimewa Anda tak ada fotonya, jangan sampai Anda jadi bahan pembicaraan mereka esok hari. Mereka sudah pakai baju bagus-bagus, bahkan mungkin beli pakaian khusus buat menghadiri pernikahan Anda lho… :)
(2) Perkirakanlah berapa lama waktu yang dibutuhkan selama berlangsungnya acara pernikahan, jika ada upacara adat, akad nikah, doa, pemberkatan, seserahan, hingga resepsi atau pesta syukuran. Cukup sehari, dua hari atau berapa hari? Oh iya, perhitungkan juga berapa waktu make-up perias me-make-up-i Anda, keluarga inti dan pagar bagus-ayunya? Jika gedung jauh dari rumah, berapa waktu perjalanannya? Berapa jam perharinya untuk seluruh acara tersebut. Moment, prosesi atau siapa saja dan dari sudut mana saja yang harus terfoto atau terdokumentasikan oleh fotografer?
(3) Pikirkan soal detil-detil perlengkapan apa saja yang harus terfoto. Apakah semua detil mulai dari cincin, undangan, dekorasi kursi, kamar pengantin, painting mahendi, aksesoris pakaian pengantin & keluarga, bunga-bunga khas pernikahan Anda, makanan-minuman, dekorasi pelaminan, lampu-lampu gedung, kotak angpao atau amplop sumbangan, daftar hadir tamu, lilin-lilin, kue pernikahan, atau apa saja. Ini penting Anda ketahui supaya Anda bisa request khusus kepada fotografer Anda.
(4) Setelah Anda mengetahui secara keseluruhan kebutuhan apa saja atau siapa saja yang harus di foto, perkirakanlah, berapa jumlah frame foto jadinya esok setelah acara selesai. Setelah itu, mau Anda kemas seperti apa foto-foto tersebut. Mau cetak satu persatu layaknya foto ‘rol-rolan’ atau harus jadi album yang seperti apa? Jika jadi album, berapa album baiknya supaya semua foto tercover secara keseluruhan dan tampil secara maksimal & proporsional? Tidak maukan gara-gara cuman mau irit dana, foto-foto Anda jadi terlihat kecil-kecil sekecil semut? Hehehe… :)
(5) Jika semua estimasi tersebut sudah Anda dapatkan, barulah Anda perkirakan, berapa orang fotografer yang mencukupi semua itu, siapa atau tim fotografer dari mana yang bisa dan tepat memotretnya. Lihatlah hasil jepretan atau portfolio mereka, baik yang cetak maupun di web mereka. Jika sudah ketemu yang kira-kira tepat, mintalah paket harga pernikahan mereka.
Jika paket mereka sudah dapat menggambarkan keseluruhan kebutuhan foto pernikahan Anda, pilihkan secara bijaksana. Namun, jika mungkin, sodorkanlah ‘semacam proposal kecil’ tentang perkiraan Anda tadi kepada mereka supaya mereka bisa mengestimasi berapa harga paket yang tepat untuk pernikahan Anda.
Diskusikan atau komunikasikanlah dengan seksama. Jangan terkecoh dengan harga paket foto wedding yang murah saja. Pikirkan dengan seksama siapkah dengan paket murah itu mereka mencukupi seluruh kebutuhan Anda? Jangan-jangan murah ketika penawaran, tapi setelah acara selesai nanti nambah-nambah lagi karena dengan paket itu semua foto tidak bisa masuk album?
Oh iya, tanyakan dengan seksama dan pastikan, apakah Anda akan diberikan seluruh file atau berapa file foto berbentuk copy CD/DVD. Ini penting sekali karena, jangan sampai hanya karena paket murah tapi Anda malah enggak punya soft file foto-nya. Jangan mau, kalau Anda mau cetak sendiri harus nambah duit lagi esok hari. Anda mau tergantung terus dengan fotografer tersebut? Kalau file foto Anda hilang di tangan mereka? Atau album Anda rusak suatu hari?
Nah, jika Anda sudah mengetahui seberapa berat atau banyak foto yang fotografer harus potret, janganlah perhitungan, realistislah. Mereka bekerja juga perlu dihargaikan? Fotografer bekerja juga menggunakan alat yang harganya tidak murah bukan? Apalagi Anda menikah hanya ingin sekali seumur hidup kan? Mari dipikirkan baik-baik ya… :)
Semoga bermanfaat!